Tidak Harus Selalu Istimewa dan Spesial

Siapa sih yang ga suka dikasih sesutau yang spesial dan istimewa? Diberikan sesuatu yang spesial akan membuat kita bahagia karena merasa spesial.

Konsisten bikin artikel baru di blog kayaknya mulai diuji nih. Beberapa waktu belakangan, agak susah buat update terus tiap minggu. Rencana awalnya minimal nulis sekali seminggu sulit terpenuhi. Ini kadang bikin aku heran sih, kenapa bisa susah banget nulis di blog? Di saat blogger lain bisa nulis tiap hari, bahkan beberapa tulisan dalam sehari aku cuma menatap nanar blog sendiri. Ga tau mau nulis apa dan kadang bikin pengen nangis (ini mah emang sengaja aku bikin lebay aja). Sedih banget lah pokoknya.

Menyadari ada yang salah, aku coba mencari penyebab sulitnya aku nulis. Kenapa aku terkena writer’s block? Setelah lama berpikir sambil terus baca-baca tulisan blogger lain, aku ketemu jawabannya. Aku sulit nulis karena kekurangan ide, karena aku menganggap ga ada ide yang istimewa dan ga ada ide yang spesial untuk dijadikan tulisan.

Kamu pernah mengalami ini ga? Beberapa ide yang sempat dipikirkan kamu tolak semua karena ga cukup spesial untuk dijadikan tulisan. Pikiran-pikiran seperti “aah, kalo nulis tentang A semua orang pasti udah tau kok. Ngapain ditulis” atau “Artikel tentang B udah banyak banget yang nulis” bahkan “Idenya ga menarik, biasa aja”.

Kenapa sih kita inginnya menulis sesuatu yang spesial, yang unik dan luar biasa? Padahal banyak banget ide-ide dan hal yang terjadi di sekitar kita yang bisa dijadikan bahan tulisan. Nah, aku mencoba mengurai satu-persatu kekhawatiran aku tentang ide yang biasa-biasa aja.

1. tidak semua orang tau tentang suatu hal

Saat akan menulis, kita sering berpikir “ngapain juga nulis tentang hal ini. Semua orang pasti tau kok”. Kamu tau ga, hal yang menurut kamu biasa aja dan udah pasti diketahui semua orang bisa jadi adalah hal baru untuk orang lain. Dan hal ini udah sering aku alami. Contohnya saat melakukan perhitungan dengan excel.

Bagi seorang guru, menurutku perhitungan matematika (tambah kurang kali bagi) dan perhitungan statistik (nilai rata-rata, nilai tertinggi dan terendah) pasti bkan jadi hal baru lagi. Semua guru udah bisa lah pokoknya, begitu pikirku. Tapiiii, ternyata masih banyak lo guru-guru yang kurang familiar dengan hal-hal tersebut. Seringkali saat musim olah nilai dan terima rapor, aku dimintai tolong untuk menyelesaikan perhitungan excelnya.

Kalo kamu pikirnya kesulitan ini cuma dialami guru-guru yang usianya 50-an ke atas, akmu salah. Banyak juga teman-teman seusiaku yang ga familiar dengan excel. Penyebabnya, karena mereka memang jarang make excel. Makanya tiap makai excel kayak belajar hal baru lagi.

Lihat kan.. ga semua orang tau hal-hal yang menurut kamu adalah hal biasa. Setiap orang kan memiliki pengalaman yang berbeda, kesempatan berbeda, lingkungan berbeda. Jadi kita ga bisa menggeneralisir bahwa orang lain pasti memiliki pengetahuan yang sama dengan kita.

Bahkan sesederhana goreng telur. Kan banyak juga orang yang baru belajar masak dan belum pernah goreng telur sebelumnya

2. sudut pandang berbeda dalam tulisan

sudut pandang dalam tulisan
Photo by Rosemary Ketchum on Pexels.com

Kadang kita merasa malas untuk menulis sesuatu karena sudah banyak orang yang menulis tentang ha tersebut. “Artikelnya kan udah banyak, ngapain juga aku tulis hal yang sama”, begitu pikirmu. Sehingga, content plan yang sudah dirancang awalnya jadi berantakan karena kamu merasa idemu ga spesial. Ga jadi nulis deh.

Kita lupa satu hal bahwa masing-masing kita adalah pribadi yang unik. Kita berbeda dengan orang lain baik tentang pemikiran, pengetahuan serta sudut pandang. Nah, perbedaan inilah yang akan membuat tulisanmu jadi berbeda.

Semua orang bisa nulis ulasan tentang drama korea Vincenzo yang lagi hits misalnya. Tapi, kan setiap orang punya sudut pandang berbeda terhadap drama tersebut. Ada yang membahas tentang chemistry Song Jong Ki dan Jeon Yeo Bin, ada yang fokus tentang bagian hukum kasus yang ada dalam drama, ada juga yang membahas tentang interaksi para penghuni Plaza Geumga atau ada yang membahas tentang pekerjaan sebagai consegliere.

Nah, banyak banget kan sudut pandang yang bisa diangkat dari satu topik yang sama. Makanya, jangan pernah minder dengan idemu.

3. Yang biasa, belum tentu biasa

Selalu ada kali pertama dalam hidup seseorang. Pertama kali masuk sekolah, pertama kali masak mie instan, pertama kali pake instagram dan banyak pertama kali lainnya. Biasanya, kita cenderung gugup saat melakukan suatu hal untuk pertama kalinya dan banyak mencari referensi dan saran dari orang lain untuk melakukan hal baru tersebut.

Photo by Giulia May on Unsplash

Bisa jadi, hal biasa yang kamu lakukan setiap hari adalah hal baru bagi orang lain. Kamu biasa membuat donat setiap hari karena jualan donat, sedangkan ada orang lain yang baru pertama kali belajar bikin donat. Tentu saja kamu punya banyak pengalaman saat membuat donat yang bisa membantu para newbie agar tidak gagal saat membuat donat.

Nah, kelihatan kan? Bahwa memang tidak ada hal yang terlalu biasa untuk ditulis. Tidak ada hal yang terlalu remeh untuk dijadikan sebuah artikel. Biasa untukmu amat sangat bisa menjadi hal yang baru bagi orang lain.

Jadi, mari semangat untuk tetap konsisten nulis.

24 thoughts on “Tidak Harus Selalu Istimewa dan Spesial

  1. Kok bener sih, akupun juga kadang berpikir hal yang sama, tulisannya terlalu biasa dan bla bla padahal kita ga tau Ada orang yang menganggap itu luar biasa.. So yang penting nulis aja jangan menilai.

  2. Ih, kok mikirnya sama, sIh. Makanya orang-orang udah tiap hari nulis. Aku mah, seminggu satu tulisan aja susah selesainya. Pertimbangannya banyak banget. Kayak yang ditulis Kak Febri itu.
    Atuhlah semangat nulis buat kita.

  3. Aku dulu banget ini mba.
    Sekarang kalau mau nulis tentang sesuatu nggak mau mikir2 lagi aku mba, yang penting blog aku ada postingan barunya, uda aman, hehehe
    Walaupun topik yang aku tulis itu hal yang umum banget

  4. aku sering banget nggak dapat ide, kalaupun dapat ide trus nggak membuat kata pertama. Padahal tidak ada akhir jika tak ada awal. Akhirnya blog kosong melompong berabad-abad

  5. Sama mbak… Aku banget itu.. hehehe.. Suka mentok, gak ada ide, gak tau apa yg mau ditulis. Akhirnya gak jadi nulis.. dan parahnya lagi, suka keterusan. Akhirnya vakum nulis sebulan, dua bulan, bahkan setahun 🤭😁

  6. Kak Feb, sama kaya aku pemikirannya.
    Masa sih nulis ginian, kayaknya gak perlu deh. aku juga suka mikir gini.
    bener banget tiap orang punya sudut tulisan yg berbeda, semangat ngeblog kak.

  7. Kalau aku kebalikannya malah mbak. Bank idenya udah ditulis lengkap setiap bulan. Tapi terus pas jadwalnya nulis mager, wkwk.

    Tidak ada ide yang sederhana. Setiap ide itu istimewa. Semangat nulis buat kita….

  8. Masya Allah, blog baru ya mbak. Semoga istiqomah ngisinya ya mbak, aku satu aja masih ngos2an hehehe

  9. Dari semua yang ditulis di atas, Ini yang paling sering terlintas 1. TIDAK SEMUA ORANG TAU TENTANG SUATU HAL. Lalu ada komentar Paksu yang jadi pemecut “Ngga semua orang mikirnya kayak kamu.” Naahh, di situ saya mulai mikir, hahahah. Dan kalimat ini jitu sekali untuk saya untuk membuat tulisan.

Leave a comment